Bahan Khotbah Minggu, 26 Mei 2013
Pdt. Alokasih Gulo, M.Si
STT BNKP Sundermann
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
Seorang ahli tentu mampu memimpin orang lain ke bidang keahliannya itu; sebaliknya aneh kalau ada orang yang tidak mempunyai kompetensi yang memadai mencoba memimpin orang lain ke bidang tertentu yang bukan bidang keahliannya. Seorang yang ahli akan mampu memimpin orang lain menurut ilmu atau keahliannya, menurut pengetahuan yang dimilikinya, menurut apa yang telah didengarnya, atau menurut pengalamannya; sebaliknya yang bukan ahli akan menceritakan sesuatu yang tidak pernah didengar atau dialaminya (itunö zi tenga fangifinia, ibaso zura si lö la’ala’a). Mari kita lihat contohnya. Ketika kita sakit, secara logika, mana yang lebih layak dipercayai untuk mengobati, seorang dokter atau seorang tukang bangunan? Tentu, yang lebih dipercaya adalah seorang dokter, karena dia memang ahli dalam hal pengobatan yang sakit. Tetapi, apabila atap rumah sudah rusak misalnya, mana yang lebih dipercaya, dokter atau tukang bangunan? Tentu, tukang bangunan bukan? Mengapa? Karena dialah yang lebih ahli dalam hal bangunan itu. Kita tentu masih bisa mencari contoh-contoh yang lain tentang hal ini.
Demikianlah halnya dengan “kebenaran”, ia memiliki ahli di atas segala ahli, yaitu Roh Kebenaran, Roh yang dari Tuhan Yesus. Itulah yang dimaksudkan oleh Yesus di ayat 2, yaitu bahwa Roh Kebenaran akan memimpin orang percaya ke dalam seluruh kebenaran. Hal ini tentunya untuk meneguhkan para murid, para pengikut, dan setiap orang yang percaya kepada-Nya karena dipastikan akan ada berbagai tantangan dalam hal mengikut Yesus (bnd. Yoh. 16:1-11), sekaligus memberi jaminan pertolongan/penyertaan akan pelayanan dan kehidupan ke depan. Walaupun Yesus sebenarnya mau mengatakan banyak hal (ay. 1), namun bagi Dia saat itu hanya ada satu hal yang paling penting untuk disampaikan, yaitu tentang Roh Kebenaran yang memimpin ke dalam seluruh kebenaran Allah, baik yang sudah didengar-Nya maupun hal-hal yang akan datang.
Tentu kita bertanya: “Apakah kebenaran yang dimaksud di sini?” Yaitu bahwa Allah telah menyatakan diri-Nya di dalam Yesus Kristus, telah menyatakan kehidupan dan pengharapan kepada umat manusia. Kebenaran inilah yang sulit dipahami oleh dunia dan malah mereka menganiaya orang-orang percaya (bnd. Yoh. 16:3). Dengan demikian, kebenaran itu sesungguhnya berasal dari Allah sendiri, bukan dari manusia, bukan dari salah satu lembaga penegak hukum apa/mana pun di dunia ini. Manusia tidak pernah menciptakan kebenaran yang sejati, hanya Allah sumbernya, dan karena itu kita harus menemukan kebenaran yang telah disediakan bagi manusia.
Siapakah yang tidak ingin mengenal kebenaran Allah itu? Atau, siapakah orang yang merasa tidak membutuhkan kebenaran yang diberitakan oleh Roh Kebenaran tersebut? Sebagai orang percaya kepada Kristus, kita tentunya ingin mengenal kebenaran Allah, kita pasti membutuhkannya. Lalu, siapakah orang yang ingin hidup dalam ketidakpastian, keragu-raguan, kebingungan, dan ketidakbenaran? Sebagai orang percaya, kita tentunya ingin hidup di dalam kepastian dan kebenaran. Maka, hari ini, penulis Injil Yohanes memberitahu kita bahwa “kepastian, jaminan hidup dan pengharapan, serta kebenaran” hanya ada di dalam Allah yang telah menyatakan diri-Nya dalam Yesus Kristus; dan untuk mengalami kebenaran itu, kita harus dipimpin oleh Roh Kebenaran, Dialah ahli kebenaran tersebut, yang pasti mampu memimpin kita kepada kebenaran, kepada pengenalan yang lebih akrab dengan Tuhan, kepada hidup dan pengharapan. Ibarat sebuah perjalanan, Dialah “tour-guide” bahkan “driver”perjalanan dimaksud. Ya’ia zanuturu ma sangombakha lala khöda ba wanöndra si duhu andrö moroi khö Lowalangi. Dia tahu semua tentang kebenaran yang kita butuhkan, termasuk hal-hal yang akan datang. Atas dasar itulah Roh Kebenaran menjadi pemandu atau pemimpin yang paling tepat bagi kita untuk masuk dalam seluruh kebenaran Allah itu.
Kebenaran yang diberitakan oleh Roh Kebenaran ini tidak bisa diperjualbelikan, dan tidak didapatkan di lembaga manapun di dunia ini. Sekali lagi, kebenaran yang sejati itu berasal dari Allah sendiri, dan Dia menyediakan itu bagi umat manusia, kita termasuk di dalamnya. Tapi, bagaimana?
Merujuk pada khotbah Minggu perayaan pentakosta yang lalu (Yoh. 14:15-26), dan diperkuat oleh perumpamaan tentang pokok anggur yang benar (Yoh. 15), persekutuan yang erat dengan Sumber Roh Kebenaran itu akan membuat kita dapat menemukan kebenaran yang sejati. Maka, kita mesti hidup semakin dekat dengan Yesus sehingga kita semakin mengenal Dia sepenuhnya. Tentu kita bisa bayangkan apabila kita sudah semakin mengenal Yesus, kita akan semakin merasakan atau mengalami kehadiran kebenaran-Nya dalam hidup kita.