Sunday, March 31, 2013

Berita Kebangkitan Yesus (Matius 28:1-10)


Bahan Khotbah Minggu Paskah, 31 Maret 2013
Pdt. Alokasih Gulo, S.Th, M.Si

28:1      Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.
28:2     Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.
28:3     Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju.
28:4     Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati.
28:5     Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.
28:6     Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.
28:7     Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu."
28:8     Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
28:9     Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
28:10   Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Kristus Tuhan, Kristus sudah bangkit – Benar, Ia telah bangkit
 Tema Paskah BNKP Tahun 2013
“Sebab Aku Hidup dan kamu pun akan Hidup” (Yohanes 14:19b; 1 Petrus 1:3b)

Kebangkitan Yesus sebenarnya telah mulai diberitahukan ketika Injil Matius ini menyinggung soal kebangkitan orang-orang kudus (27:52-53), diteruskan kemudian dengan penguburan Yesus (27:60), dan pemeteraian/penyegelan kuburan Yesus serta penempatan para penjaga (27:66) – suatu hal yang sejajar dengan nubuatan Yesus sebelumnya di Matius 16:21 dst). Dengan demikian, secara redaksional Injil Matius, peristiwa kebangkitan Yesus sesungguhnya telah dimulai ketika para penjaga ditempatkan di kuburan-Nya (27:62-66). Demikian juga selanjutnya, peristiwa kebangkitan Yesus ini dinarasikan oleh Matius hingga ayat 20.

Oleh sebab itu, kisah kebangkitan Yesus ini dapat dibagi tiga tahap:
Tahap pertama/tahap persiapan
Penempatan penjaga-penjaga di sekitar kuburan Yesus (27:62-66) versus kedatangan perempuan yang mendekati atau menengok kuburan Yesus (28:1)

Tahap Kedua: Reaksi
Kegentaran dan ketakutan para penjaga (28:2-4) versus sukacita para perempuan itu (28:5-10)

Tahap Ketiga
Penyebarluasan berita bohong/palsu (28:11-15) versus pemberitaan kebenaran (28:16-20).

Teks khotbah hari ini (28:1-10) menyajikan “Berita Kebangkitan” yang menunjukkan bahwa Yesus itu hidup, dan karena itu kita pun hidup.
Waktu (28:1)
Peristiwa kebangkitan Yesus terjadi pada pagi hari Minggu. Ada dua Maria yang disebutkan, datang ke kuburan – yang memberi kesaksian kepada kita tentang kesetiaan mereka kepada Yesus.

Kuasa
Peristiwa “gempa bumi” mengingatkan kita pada peristiwa yang sama sebelumnya ketika Yesus mati (Mat. 27:51). Matius menyajikan peristiwa ini sebagai bagian dari kedatangan malaikat yang turun dari langit. Malaikat datang untuk menggulingkan batu kuburan yang besar itu (yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa), dan untuk memberitakan bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Perlu diingat, bahwa kegentaran dan ketakutan para penjaga itu bukan semata-mata karena gempa bumi, melainkan karena melihat malaikat tersebut. Lebih jelasnya teks ayat 4 dalam bahasa Inggris: The guards were so afraid of him that they shook and became like dead men”. Hal ini menunjukkan adanya suatu kuasa (ay. 2a), dan adanya kemegahan pada kedatangannya (ay. 3).

Pemberitaan Malaikat (28:5-6)
Di sini, malaikat merupakan pihak yang pertama menyaksikan dan atau memberi kesaksian tentang kebangkitan Yesus. Malaikat berkata kepada kedua perempuan itu (yang sebenarnya tengah ketakutan juga, karena pesona atau gemuruh peristiwa yang mengiringi kedatangan malaikat tersebut): “Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring” (ay. 6). Sekarang kita dapat mengerti mengapa malaikat itu menggulingkan batu besar di kuburan Yesus tersebut (ay. 2). Hal itu mengindikasikan bahwa Yesus “tidak diperkenankan” muncul dari dalam kubur, sebaliknya untuk “memperkenankan” (atau memberi kesempatan) kepada para pengikut-Nya masuk ke dalam kuburan, sehingga mereka dapat melihat bahwa kuburan itu kosong. Tetapi, perlu dipertegas di sini bahwa kebangkitan Yesus tidaklah ditentukan oleh pemindahan/penggulingan batu kuburan itu, tetapi sekali lagi, untuk memberi kesempatan kepada para pengikut-Nya bahwa kuburan itu memang kosong, tanda bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Sesungguhnya, Yesus tidak meminta (atau membutuhkan) yang lain untuk menggulingkan batu itu (tidak seperti Lazarus di Yohanes 11:44). Yesus memiliki kuasa untuk melewati semua itu, entah benda ataupun manusia, atau kuasa apa pun. Tidak ada seorang pun yang mampu menghalangi Dia dari kebangkitan. Hal inilah yang diberitakan oleh malaikat kepada kedua perempuan yang datang ke kuburan Yesus.

Perintah (28:7)
Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu”.
Malaikat itu menggemakan apa yang pernah dikatakan oleh Yesus sebelumnya (lih. 26:32). Tujuannya adalah menegaskan bahwa Yesus akan memulihkan persekutuan mereka yang telah “rusak” karena kepergian (pelarian) para murid ketika Yesus dihukum mati (26:56). Lagi-lagi, ini adalah inisiatif Allah, anugerah-Nya untuk memulihkan.

Pertemuan dengan Yesus (28:8-10)
ü  Persiapan: ketakutan dan sukacita
Sebagaimana tercatat, kedua perempuan itu ketakutan, sama seperti para penjaga. Hanya saja, ketakutan kedua perempuan tersebut kemudian bercampur dengan sukacita (ay. 8) karena mendengar berita kebangkitan Yesus. Sukacita mereka di sini diekspresikan dengan “peri (berlari)” dari kubur itu untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.

ü  Kemunculan Yesus
Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dalam perjalanan itu dan menyapa mereka. Kedua perempuan tersebut segera mengenali Dia sekalipun Yesus belum memperkenalkan diri ketika menyampaikan salam tadi. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh Yesus yang bangkit itu bukanlah tubuh yang lain yang tidak dikenal oleh perempuan itu. Sekali lagi, kedua perempuan tersebut segera mengenali “tubuh” Yesus, karena mereka memang sudah sangat mengenal Dia sebelumnya. Bagi mereka, sosok yang bertemu dengan mereka adalah Yesus yang telah disalibkan, Dia dan bukan yang lain, yang telah bangkit dari antara orang mati.

ü  Dampak dari Kehadiran Yesus
Ayat 9b: “Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya”. Teks ini menegaskan kebangkitan tubuh Yesus secara substantif. Perhatikan kata: “memeluk kaki-Nya”, menunjukkan bahwa tubuh Yesus yang bangkit itu benar-benar nyata, dapat disentuh. Penyembahan mereka terhadap-Nya merupakan bentuk kesaksian mereka bahwa Yesus adalah Tuhan.

ü  Perintah
Yesus kembali menegaskan perintah malaikat (28:10, bnd. 28:7), untuk bertemu dengan yang lain di Galilea. Perhatikan, Yesus menyuruh kedua perempuan itu untuk memberitakan kebangkitan-Nya kepada “saudara-saudara-Nya” (ay. 10), tidak memakai kata “murid-murid-Nya” seperti dikatakan oleh malaikat sebelumnya (ay. 7). Apa artinya? Yaitu bahwa Yesus menggunakan kata yang lebih “intim” (saudara-saudara) untuk menekankan pentingnya pemulihan persekutuan mereka yang sebelumnya telah tercerai-berai ketika Yesus dihukum mati. Hanya dengan persekutuan itu (dengan saudara-saudara dan dengan Tuhan), kehadiran Allah, kehadiran Yesus yang bangkit dapat benar-benar dirasakan.

Selamat mengembangkan aplikasinya dalam konteks masing-masing
Selamat Paskah, Tuhan Yesus memberkati.
Ya'ahowu


No comments:

Post a Comment

Apa yang ada di pikiranmu?

Allah Memperhitungkan Iman sebagai Kebenaran (Roma 4:18-25)

Rancangan khotbah Minggu, 25 Februari 2024 Disiapkan oleh: Pdt. Alokasih Gulo 18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Ab...