Khotbah Minggu Pentakosta, 23 Mei 2021
Disiapkan oleh: Pdt. Alokasih Gulo
Disiapkan oleh: Pdt. Alokasih Gulo
4b Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu,
5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi?
6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita.
7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
Dalam berbagai tradisi, orangtua akan menyampaikan pesan-pesan kepada anak cucunya, terutama ketika orangtua tersebut merasa bahwa waktunya untuk meninggalkan dunia sudah dekat. Dalam konteks Nias, ada acara kultural-keagamaan khusus untuk ini, yaitu fangotome’ö (perjamuan untuk orangtua) atau fangandrö howuhowu zatua (doa mohon berkat orangtua). Lebih sederhana lagi, ketika orangtua mau bepergian, atau berangkat kerja, akan ada pesan-pesan bagi anak-anaknya yang tinggal di rumah, tentu saja pesan untuk kebaikan.
Demikianlah Tuhan Yesus, Guru Agung bagi para murid-Nya, dan bagi kita semua, menyampaikan pesan-pesan terakhir kepada mereka sebelum Dia pergi ke surga. Sebelumnya, Yesus tahu bahwa para murid dan pengikut-Nya gelisah karena Dia telah memberitahukan kepada mereka bahwa Dia harus meninggalkan mereka, Dia harus pergi ke rumah Bapa-Nya. Itulah sebabnya Dia menguatkan dan meyakinkan mereka bahwa kepergian-Nya justru amat berguna bagi para murid dan seluruh pengikut-Nya (lih. Yoh. 14:1-3).
Salah satu pesan penting yang disampaikan oleh Yesus adalah tentang Roh Kudus, yang Dia sebut sebagai Penghibur (ay. 7) dan Roh Kebenaran (ay. 13). Dia pergi ke rumah Bapa untuk kebaikan kita. Pertanyaannya ialah apa sih fungsi dari Roh Kudus itu? Apa peranan-Nya dalam hidup kita? Apa yang bisa dilakukan oleh Roh Kudus tersebut?
Pertama, bagi dunia, Roh Kudus berperan membawanya pada pengenalan akan realitas dosanya, kebenaran dan penghakiman (ay. 8-11). Dengan demikian, dunia menyadari keberdosaannya, terutama ketidakpercayaannya pada kebenaran penting, yaitu bahwa Yesus adalah Tuhan yang menyelamatkan, dan bahwa akibat ketidakpercayaan adalah penghakiman.
Kedua, bagi jemaat (para pengikut Kristus), Roh Kudus akan memimpin mereka ke dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13). Roh Kudus akan menyampaikan ajaran Yesus sendiri dalam situasi baru dan dalam dunia yang terus berubah pasca kepergian Yesus. Artinya, Roh Kudus berperan menafsirkan ajaran Yesus dan menerapkannya pada konteks baru yang akan dihadapi oleh jemaat Tuhan. Dengan demikian, Roh Kuduslah yang membuat ajaran Yesus relevan untuk setiap konteks, termasuk untuk setiap generasi.
Hari ini, kita memperingati hari turunnya Roh Kudus. Kita sudah tahu bahwa Roh Kudus merupakan Penghibur yang sejati dalam kehidupan kita, sama seperti para murid yang dulu gelisah karena ditinggalkan oleh Yesus. Banyak peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ini, baik sukacita maupun dukacita. Sejak awal tahun lalu, kita memasuki masa-masa sulit karena pandemi Covid-19, dan sampai hari ini kita masih dihantui oleh virus ini. Ini merupakan situasi yang tidak mudah bagi kita, tidak sebebas dulu, walaupun akhir-akhir ini kita memberanikan diri untuk hidup dalam kenormalan baru (new normal). Menghadapi situasi seperti itu, Roh Kuduslah yang memberikan penghiburan bagi kita, sehingga tetap menjalani kehidupan di dunia ini dalam sukacita walaupun berada dalam situasi sulit. Dengan kata lain, hanya orang yang telah dipenuhi oleh Roh Kuduslah yang menikmati penghiburan tersebut, merekalah yang menjalani kehidupannya dengan penuh semangat sampai Yesus datang kembali.
Roh Kudus tentu saja menolong dunia, termasuk kita di dalamnya, untuk menyadari keberdosaannya, untuk kemudian bertobat. Menyadari dosa dan bertobat berarti percaya dan menerima Yesus sepenuh hati sebagai Tuhan yang menyelamatkan, Tuhan yang menghidupkan. Itulah kebenaran yang sesungguhnya. Siapa yang dapat mengenal dan mengerti kebenaran ini? Yaitu mereka yang telah menerima Roh Kudus, mereka yang memberi dirinya dinaungi oleh Roh Kebenaran. Sebaliknya, orang yang tidak menerima Roh Kudus tidak akan memahami kebenaran sejati ini, dan malah semakin tenggelam dalam keberdosaannya di dunia ini.
Roh Kudus menolong kita untuk memahami kebenaran tentang Yesus, walaupun kita belum pernah bertemu dengan Dia seperti para murid dulu. Roh Kudus juga yang menolong kita memahami ajaran-ajaran Tuhan Yesus. Roh Kudus yang memampukan kita untuk menerapkan ajaran Yesus sesuai dengan konteks kita saat ini. Dengan kata lain, memahami dengan benar ajaran Yesus dan menerapkannya sesuai dengan situasi kita saat ini, hanya akan terjadi apabila kita telah menerima Roh Kudus.
Ini tidak berarti bahwa kita secara pasif menerima Roh Kudus, sehingga ada alasan pembenaran diri (pada saat penghakiman) ketika tidak menyadari dosa-dosanya, atau tidak mengenal kebenaran. Roh Kudus memang menaungi kita sesuai dengan kehendak-Nya, tetapi kita pun perlu membuka diri untuk itu, membiarkan diri dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus itu. Dengan kuasa Roh Kudus inilah kemudian kita secara aktif menjadi saksi Kristus di mana pun kita berada. Saksi yang bagaimana? Yaitu saksi yang memberitakan kebenaran, bahwa keselamatan dan kehidupan yang sesungguhnya hanya ada di dalam Yesus. Setiap orang percaya yang telah menerima Roh Kudus, tentu saja hidup menurut tuntunan Roh tersebut.
Shalom untuk bapak, ibu, saudara/i semua. Mari kita bersama-sama belajar membaca Shema Yisrael yang pernah dikutip oleh Yesus ( nama IbraniNya Yeshua/ ישוע ) di dalam Injil, yang dapat kita lihat di Markus 12 : 28 yang berasal dari Ulangan 6 : 4. Kalimat Shema Yisrael ini biasa diucapkan oleh orang Yahudi dalam setiap ibadah untuk mengungkapkan iman kepada satu Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan mereka dan pada awalnya pun orang-orang yang percaya kepada Yesus dari bangsa-bangsa bukan Yahudi juga ikut serta dalam ibadah orang Yahudi di sinagoga.
ReplyDeleteTanpa bermaksud untuk menyangkali keberadaan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga telah berulangkali diungkapkan dalam Perjanjian Baru, berikut ini Shema Yisrael dengan huruf Ibrani dan cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa yang ada
Huruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד "
Cara membacanya, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "
Dilanjutkan dengan mengucap berkat
Huruf Ibrani, " ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד "
Cara membacanya, " Barukh Shem kevod, malkuto le'olam va'ed "
( Diberkatilah Nama mulia, KerajaanNya untuk selama-lamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🕍🤴🏻👑🇮🇱🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪
Shalom Gembala Sidang, Pendeta-pendeta dan Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan. Mari kita bersama-sama belajar membaca Shema Yisrael yang pernah dikutip oleh Yesus ( nama IbraniNya Yeshua/ ישוע ) di dalam Injil, yang dapat kita lihat di Markus 12 : 28 yang berasal dari Ulangan 6 : 4. Kalimat Shema Yisrael ini biasa diucapkan oleh orang Yahudi dalam setiap ibadah untuk mengungkapkan iman kepada satu Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan mereka dan pada awalnya pun orang-orang yang percaya kepada Yesus dari bangsa-bangsa bukan Yahudi juga ikut serta dalam ibadah orang Yahudi di sinagoga.
ReplyDeleteTanpa bermaksud untuk menyangkali keberadaan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga telah berulangkali diungkapkan dalam Perjanjian Baru, berikut ini Shema Yisrael dengan huruf Ibrani dan cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa yang ada
Huruf Ibrani, "שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד "
Cara membacanya, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "
Dilanjutkan dengan mengucap berkat
Huruf Ibrani, " בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד "
Cara membacanya, " Barukh Shem kevod, malkuto le'olam va'ed "
( Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selama-lamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱